Yehezkiel 47
Yehezkiel 47 | |
---|---|
Kitab | Kitab Yehezkiel |
Kategori | Nevi'im |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 26 |
Yehezkiel 47 (disingkat Yeh 47) adalah pasal keempat puluh tujuh dari Kitab Yehezkiel dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi (dan juga imam) Yehezkiel bin Busi, yang turut dibawa ke dalam pembuangan oleh Kerajaan Babilonia pada zaman raja Yoyakhin dari Kerajaan Yehuda dan raja Nebukadnezar dari Babel sekitar abad ke-6 SM.[1][2]
Teks
[sunting | sunting sumber]- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
- Pasal ini dibagi atas 23 ayat.
- Berisi firman TUHAN yang diterima oleh Yehezkiel mengenai Bait Allah dan Yerusalem baru, dalam bentuk penglihatan tentang pemulihan Bait suci yang baru.
- Tujuan penglihatan tentang Bait Suci dialami Yehezkiel ialah memberi semangat kepada bangsa itu bahwa kemuliaan Allah akan dipulihkan sama sekali pada masa yang akan datang, sehingga menghasilkan pengurapan dan berkat yang akan bertahan selama-lamanya.[3]
- Merupakan sebuah rangkaian dari pasal 40 sampai 48.
Naskah sumber utama
[sunting | sunting sumber]- Bahasa Ibrani:
- Masoretik (abad ke-10 M)
- Bahasa Yunani:
- Septuaginta (abad ke-3 SM)
- Versi Theodotion (~180 M)
Struktur
[sunting | sunting sumber]Terjemahan Baru (TB) membagi pasal ini:
- Yehezkiel 47:1–12 = Sungai yang keluar dari Bait Suci
- Yehezkiel 47:13–20 = Batas-batas tanah Israel
- Yehezkiel 47:21–23 = Pembagian tanah Israel
Ayat 1
[sunting | sunting sumber]- Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah.[4]
Dalam penglihatan ini, Yehezkiel melihat sebuah sungai pemberi hidup yang mengalir dari Bait Suci. Sementara mengalir, sungai ini makin dalam dan lebar (Yehezkiel 47:2–5), memberi hidup dan kesuburan pada segala sesuatu yang tersentuh olehnya (Yehezkiel 47:9–12). Sungai ini mengalir ke Laut Mati dan menghilangkan unsur kematiannya (Yehezkiel 47:8–9). Tujuan sungai ini ialah membawa hidup berkelimpahan dan kesembuhan dari Allah bagi negeri itu dan penduduknya (Yehezkiel 47:12).
- 1) Sungai ini mirip dengan sungai yang mengalir dari Taman Eden (Kejadian 2:8–10) dan sungai air kehidupan di Yerusalem Baru (Wahyu 22:1–2; bandingkan Zakharia 14:8), yang mengalir dari takhta Allah.
- 2) Sungai ini juga mirip dengan sungai yang disebutkan oleh Yesus Kristus, "Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup" (Yohanes 7:38). "Air hidup" ini ialah Roh Kudus dan berkat-berkat hidup yang dibawa-Nya.[3]
Ayat 22
[sunting | sunting sumber]- Dan kamu harus membagi-baginya menjadi milik pusaka di antara kamu dan di antara orang-orang asing yang tinggal di antara kamu, yang melahirkan anak di tengah-tengahmu dan mereka harus kamu anggap sama seperti orang Israel asli; bersama-sama kamu mereka harus mendapat bagian milik pusaka di tengah-tengah suku-suku Israel.[5]
Sekalipun negeri itu dibagi kembali dalam jalur-jalur yang membujur dari timur ke barat di antara suku-suku Israel, Allah tidak bermaksud untuk mendirikan kembali tembok pemisahan, yaitu "perseteruan" (Efesus 2:14) di antara orang Yahudi dan bukan Yahudi. Orang asing yang tinggal di situ juga akan diberikan warisan di antara milik suku-suku itu. Ada penafsir yang beranggapan bahwa anak-anak yang disebutkan di sini adalah anak-anak rohani, dan orang bukan Yahudi yang telah melayani di antara bangsa Israel akan mengambil bagian dalam warisan mereka dalam negeri kerajaan seribu tahun yang telah dipulihkan.[3]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Tamar
- Yerusalem
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Keluaran 25; Yehezkiel 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 48; Yohanes 7, Wahyu 21, Wahyu 22
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ (Indonesia) Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius.
- ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2. Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN 9789794150431
- ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Yehezkiel 47:1
- ^ Yehezkiel 47:22
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Teks Yehezkiel 47 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Yehezkiel 47
- (Indonesia) Referensi silang Yehezkiel 47
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Yehezkiel 47
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Yehezkiel 47