vosFoyer

vosFoyer

Jasa Periklanan

Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 3.107 pengikut

Comprehensive Creative Consultant • Strategic Advisory - 360 Integrated Marketing Execution - Corporate Training - Media

Tentang kami

**Vosfoyer - Crafting Creative Excellence Since 2016** At Vosfoyer, we are more than just a creative consultancy; we are your strategic partner in navigating the dynamic world of marketing and brand development. Since our inception in 2016, we have empowered industry leaders, including the Indonesia Stock Exchange, Unilever, Lazada, BCA and other multi-industry businesses, to achieve remarkable success through innovative and tailored solutions. Our expertise spans across strategic marketing advisory, 360-degree marketing execution, and comprehensive corporate training. We excel in crafting impactful end-to-end marketing strategies including social media, influencer partnerships, brand activations, and media buying strategies. What sets us apart is our exceptional content marketing—praised for its creativity and anticipation within the Indonesian market. At Vosfoyer, we believe in delivering not just services, but transformative experiences that drive measurable results. Explore how our strategic insights and creative prowess can elevate your brand to new heights. Discover more about us: - [Website](https://www.vosfoyer.com) - [Instagram](https://www.instagram.com/vosfoyer) - [TikTok](https://tiktok.com/@vosfoyer) Let’s create something extraordinary together.

Website
http://www.vosfoyer.com
Industri
Jasa Periklanan
Ukuran perusahaan
11-50 karyawan
Kantor Pusat
Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta
Jenis
Perseroan Tertutup
Tahun Pendirian
2016
Spesialisasi
Social Media Marketing, Influencer Marketing, Creative Consultancy, Creative Marketing, Digital Marketing Solutions, Brand Activators, Community Engagement, Community Building, Content Production, Content Marketing, Instagram Marketing, Brand Strategy

Lokasi

Karyawan di vosFoyer

Update

  • Dengan berbagai kondisi eksternal yang tidak bisa di-manage internal perusahaan, 2025 akan membawa perubahan besar dalam dunia kerja dan peran HR semakin strategis. Dari teknologi AI yang mampu memprediksi turnover hingga kebutuhan upskilling karyawan yang meningkat, HR bukan lagi soal administrasi, tapi memberdayakan orang-orang di dalam perusahaan. Contohnya kami di vosFoyer punya sesi #LearnVFrom di mana kami mengundang expert untuk memberi knowledge ke tim dan melakukan sharing session bersama mereka, sehingga memberi ruang untuk karyawan meningkatkan skill dan perusahaan juga bisa lebih mengenali kemampuan karyawaannya. Karyawan akan kian didominasi Gen Z yang semakin cerdas dalam memilih tempat kerja. Mereka tidak lagi hanya mencari fasilitas fisik, tapi juga fleksibilitas, lingkungan kerja yang inklusif, dan value-value yang dipegang perusahaan. OIeh sebab itu, perusahaan perlu menunjukkan bahwa mereka lebih dari sekadar mengejar profit dan menjunjung tinggi nilai bahwa karyawan adalah aset. HR di masa depan adalah tentang manusianya. Tren boleh berubah, teknologi terus berkembang, tapi kepedulian terhadap tim akan selalu jadi core dari bidang ini. Bagaimana pendapat kamu? #vosFoyer #PastiAdaSolusinya 

    • Tidak ada deskripsi teks alternatif untuk gambar ini
  • Pernah merasa ide kamu diabaikan waktu meeting? Atau mungkin pendapat kamu tidak dianggap serius?🧐 Bisa jadi bukan idenya yang salah, tapi cara kamu menyampaikannya. Di dunia kerja, cara kamu berbicara memengaruhi persepsi orang lain terhadap kemampuanmu. Kalimat yang penuh keraguan bisa menciptakan kesan kamu kurang kompeten, meskipun sebenarnya punya solusi yang relevan dan problem-fit. Memang sih, percaya diri bukan soal sempurna. Tapi, soal yakin dengan apa yang kamu sampaikan. Mulai perhatikan lagi cara kamu berbicara di kantor dan lihat bagaimana perubahan kecil ini membawa dampak besar pada karier kamu ke depannya. #vosFoyer #PastiAdaSolusinya 

    • Tidak ada deskripsi teks alternatif untuk gambar ini
  • Pernah nggak, baca postingan loker, tapi syarat dan kualifikasinya bikin kening berkerut dan berpikir, “Ini serius nggak ya?” Fresh graduate, tapi wajib pengalaman 3 tahun?😥 Social media specialist, tapi spesifikasinya satu divisi kreatif?🤦🏻♀️ Sayangnya, praktik rekrutmen seperti ini sering terjadi khususnya untuk divisi marketing dan kreatif. Penyebab paling umum didasari hemat budget atau justru karena perusahaan masih awam untuk membangun divisi terkait. Menurut data dari Goodstats(2024), 83% lowongan pekerjaan diiklankan mensyaratkan pengalaman kerja, yang menjadi tantangan bagi lulusan baru. Sementara itu, munculnya penggangguran usia muda dikarenakan minimnya minat pengusaha untuk mempekerjakan mereka sebab dianggap kurang berpengalaman oleh para pengusaha (berdasarkan artikel di laman resmi Universitas Indonesia). Pendekatan rekrutmen seperti ini, yang seringnya bertujuan menghemat anggaran, justru dapat meningkatkan tingkat turnover karyawan. Berdasarkan data dari Talentvis perusahaan rekrutmen internasional, di Indonesia tingkat turnover karyawan mengalami peningkatan, dengan perputaran sebesar 15,8% pada tahun 2020 yang terus naik setiap tahunnya. Yuk, sama-sama kita jadi bagian yang membangun ekosistem kerja yang lebih adil dan realistis, dengan menetapkan kualifikasi yang sesuai dan memberikan kesempatan bagi fresh graduate untuk berkembang.✅ #vosFoyer #PastiAdaSolusinya 

    • Tidak ada deskripsi teks alternatif untuk gambar ini
  • Ga semua hal bisa dicapai dengan soft selling. Konten hard selling yang selama ini selalu dibilang ga menarik dan ga perform, ternyata di brand-brand tertentu justru HARUS hard selling untuk bisa mendapatkan atensi dari target marketnya. Misal, brand gadget. Brand-brand dengan target market utama laki-laki justru harus bikin konten-konten hard selling karena laki-laki lebih peduli pada fitur atau keunggulan produk ketimbang cerita. Tapi bukan berarti konten hard selling yang dibuat hanya memamerkan fitur ya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat bikin konten hard selling agar menarik bagi audiens. Semuanya Foyers jelaskan di konten ini. Follow vosFoyer untuk dapatin konten-konten insightful tentang marketing lainnya. 

  • When creativity meets virality, it creates new opportunity. Viralnya Labubu ternyata banyak dimanfaatkan oleh berbagai pengusaha untuk mendapatkan sumber cuan baru. Mulai dari jasa ngedandanin Labubu sampai bikin casing anti-copet. Semua ide brilian ini ga mungkin terjadi kalau kita ga sensitif sama permintaan market dan kreativitas yang kita punya. Jasa pasang lash extension untuk Labubu misalnya. Jasa ini mungkin aja ga hadir dari pemilik Labubu tapi dari kreativitas pemilik usaha las extension. Ketika Labubu dipercantik dengan bulu mata tambahan dan coba dipasarkan, ternyata ada permintaan. Siklus ini juga bisa terjadi. Apa lesson learned yang bisa kita dapatkan dari fenomena ini?  Trendjacking itu ga harus selalu berbentuk kolaborasi langsung dengan yang sedang viral atau bikin konten marketing. Trendjacking yang murah tapi bisa memberikan impact besar bagi bisnis seperti jasa makeover Labubu bisa dilakukan kalau kita bisa menghubungkan antara jasa yang kita berikan dengan yang sedang viral. Social listening alias memahami apa yang menjadi concern target market juga bisa membantu kita memunculkan kreativitas untuk trendjacking dengan yang lagi viral. Buat kamu, mana ide trendjacking Labubu yang jadi favorit kamu? 

  • Siapa yang lagi apply kerja dan siap-siap interview? Wajib save postingan ini 💼✨ Interview kerja memang nggak jarang bikin gugup. Jangan khawatir, dengan persiapan yang tepat, kamu bisa mengubah rasa grogi jadi percaya diri. vosFoyer punya 5 daftar pertanyaan interview HR yang paling sering ditanyakan, dilengkapi tips praktis, dan contoh jawaban yang real. Ingat, interview yang sukses dimulai dengan persiapan yang matang. Namun, jangan lupa untuk menjadi diri sendiri ya! #vosFoyer #PastiAdaSolusinya

    • Tidak ada deskripsi teks alternatif untuk gambar ini
  • Kalau ChatGPT ga bisa bantu pekerjaan kamu, mungkin kamu belum memberikan prompt yang tepat. Menggunakan ChatGPT juga perlu paham bagaimana memberikan prompt. Kalau prompt yang kita berikan ga spesifik, kemungkinan besar jawabannya ga akan sesuai sama ekspektasi kita bahkan jauh dari harapan. Makanya, penting untuk paham bagaimana menulis prompt biar output yang dihasilkan sesuai dengan harapan kita. Faktor lainnya yang bikin ChatGPT semakin bisa memenuhi ekspektasi kita adalah pelatihan. Kalau kita sering menggunakan ChatGPT dan kasih feedback, jawaban-jawabannya akan semakin sesuai dengan harapan kita. Jadi pakai AI juga harus paham tekniknya dan perlu ditraining. Buat kamu yang jarang pakai ChatGPT, kamu bisa coba pakai prompt ini dan sering-sering ngobrol sama ChatGPT biar dia makin paham jawaban seperti apa yang kamu harapkan. #vosFoyer #PastiAdaSolusinya #ChatGPT #Marketingtips

Halaman serupa