Menikmati Pancuran 7 Baturraden Banyumas Usai Direvitalisasi, Kini Ala Jepang

Menikmati Pancuran 7 Baturraden Banyumas Usai Direvitalisasi, Kini Ala Jepang

Anang Firmansyah - detikJateng
Sabtu, 21 Des 2024 17:22 WIB
Pengunjung menikmati suasana wisata Pancuran 7 dengan nuansa Jepang usai revitalisasi di Kawasan wisata Baturraden, Kabupaten Banyumas, Sabtu (21/12/2024).
Pengunjung menikmati suasana wisata Pancuran 7 dengan nuansa Jepang usai revitalisasi di Kawasan wisata Baturraden, Kabupaten Banyumas, Sabtu (21/12/2024). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng
Banyumas -

Masih bingung mau isi liburan Natal dan Tahun Baru ke mana? Mungkin wisata air panas Pancuran 7 Baturraden bisa jadi pilihan tepat. Kawasan wisata ini berada di area hutan lereng selatan Gunung Slamet, tepatnya berada di kawasan Perhutani, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas.

Setelah direnovasi, Pancuran 7 Baturraden kini menghadirkan tema baru. Suasana syahdu ala Jepang menjadi pemandangan yang ditawarkan kepada pengunjung.

Asisten Manager Baturraden Palawi, Yudi Priyono menjelaskan, lokasi tematik baru ini diberi nama Tsuyura Pitu Onsen. Pemberian nama ini memiliki arti tersendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tsuyuran artinya hubungan yang baik. Onsen itu air panas yang keluar dari Bumi. Kalau Pitu artinya tujuh. Konsepnya memang ke Jepang-jepangan dari sana," kata Yudi kepada wartawan, Sabtu (21/12/2024).

Kawasan wisata ini terbagi menjadi dua kategori. Onsen untuk massal dan onsen untuk privat. Pengunjung bisa menikmati berendam air panas yang bersumber dari belerang asli Gunung Slamet.

ADVERTISEMENT

Untuk onsen massal bisa diisi 10-20 orang. Onsen antara laki-laki dan perempuan dibuat terpisah. Setiap onsen massal ini memiliki ruang bilas masing-masing.

Selain itu, terdapat juga onsen privat yang bisa dinikmati lebih intim. Wisatawan bisa berkumpul dengan keluarga di onsen ini. Untuk sementara onsen privat masih terbatas. Baru ada 4 onsen.

Tiap onsen memiliki kolam air hangat yang sangat cocok untuk berendam. Jangan khawatir terganggu dengan pengunjung lain. Karena disekat menggunakan kayu dan langsung menghadap ke bukit di sebelah selatan.

"Tarifnya Rp 150 ribu per jam untuk 5 orang. Kalau nambah orang Rp 30 ribu per kepala. Selain kolam ada bilas. Ini rencana mau ditambah untuk camping. Terus ada juga onsen yang buat massal bisa untuk 10 orang lebih, tarifnya hanya Rp 15 ribu saja," terangnya.

Pengunjung menikmati suasana wisata Pancuran 7 dengan nuansa Jepang usai revitalisasi di Kawasan wisata Baturraden, Kabupaten Banyumas, Sabtu (21/12/2024).Pengunjung menikmati suasana wisata Pancuran 7 dengan nuansa Jepang usai revitalisasi di Kawasan wisata Baturraden, Kabupaten Banyumas, Sabtu (21/12/2024). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng

Menurut dia, berendam di air belerang memiliki manfaat tersendiri. Belerang dinilai memiliki kandungan yang bagus untuk kesehatan kulit.

"Belerang itu kesehatan untuk kulit, selain itu untuk relaksasi juga. Jadi berendam di air hangat dari air belerang banyak sekali manfaatnya," jelasnya.

Untuk menikmati onsen di Pancuran 7, pengunjung bisa melewati gerbang bumi perkemahan Wanawisata Baturraden. Dari gerbang ini pengunjung akan melewati hutan pinus dengan waktu tempuh sekitar 20 menit menggunakan kendaraan.

Jalan yang dilalui sudah beraspal. Kalian cukup ikuti papan petunjuk jalan yang sudah tersedia. Setelah sampai di parkiran, pengunjung terlebih dahulu harus berjalan menuruni anak tangga dengan waktu tempuh sekitar 10 menit.

"Tiketnya kalau terusan dari pintu utama (gerbang bumper) weekday Rp 20 ribu, sedangkan weekend Rp 25 ribu per kepala. Tarif tersebut bisa untuk masuk ke empat obyek wisata, di antaranya Kebun Raya, Pancuran 7, Taman Labirin dan Bumi Perkemahan," ungkapnya.

Yudi mengungkapkan jam operasional Pancuran 7 dari pukul 08.00-16.00 WIB. Sedangkan untuk lokasi onsen buka dari jam 09.00 karena dibutuhkan waktu untuk menguras terlebih dahulu.

Sementara itu, Rangga (35) salah satu wisatawan asal Jakarta mengatakan senang dengan konsep baru yang ditawarkan. Berendam di air hangat membuat dirinya lebih rileks.

"Segar ya, soalnya kan terbuka, outdoor begitu berendam airnya hangat jadinya sangat segar. Terus airnya alami, tapi baiknya pagi atau sore lebih mantap," akunya.

Kolam privat yang ada membuat dirinya tidak perlu khawatir mengajak keluarga. Karena airnya tidak tercampur dengan pengunjung lain. Terlebih dari kolam ini langsung tersaji pemandangan hutan tropis di lereng Gunung Slamet.

"Enak karena privat, khusus sama keluarga saja sendiri. Sudah gitu secara kesehatan juga kan cuma sirkel keluarga saja jadi ga perlu khawatir, pemandangannya bagus banget," pungkasnya.




(apu/apu)