Mengapa pada Saat Hujan Suhu Udara Menjadi Dingin? Ini Penjelasannya

Mengapa pada Saat Hujan Suhu Udara Menjadi Dingin? Ini Penjelasannya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Minggu, 22 Des 2024 08:40 WIB
Suhu dingin di Bandung, Jawa Barat sempat mencapai angka 17 derajat Celsius. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebabnya.
Ilustrasi suhu dingin. Foto: Getty Images/iStockphoto/MarianVejcik
Solo -

Tanpa kita sadari, suhu udara pada saat hujan menjadi lebih dingin dibanding sebelumnya. Ternyata, hal ini terjadi karena proses alami yang dapat dijelaskan secara ilmiah. Lantas, mengapa pada saat hujan suhu udara menjadi dingin?

Sebelum membahas mengenai penyebabnya, kita perlu memahami bahwa saat ini di Indonesia tengah ada di fase musim penghujan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperkirakan puncak musim hujan di Indonesia berlangsung pada November hingga Desember 2024. Sementara itu, musim hujan masih akan berlangsung hingga pertengahan tahun 2025.

Ingin tahu mengapa saat hujan suhu udara menjadi dingin? Mari simak penjelasan ilmiahnya berdasarkan informasi yang dihimpun dari Lucky Sheep, FurTech Science, dan NASA berikut ini!

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengapa pada Saat Hujan Suhu Udara Menjadi Dingin?

Inilah alasan mengapa suhu udara menjadi lebih dingin ketika hujan turun.

1. Tetesan Hujan yang Dingin

Tetesan hujan berasal dari lapisan atmosfer yang lebih tinggi, di mana suhu udara lebih rendah dibandingkan permukaan bumi. Saat jatuh, tetesan hujan membawa suhu dingin tersebut hingga ke tanah. Proses jatuhnya hujan juga melibatkan pergesekan dengan udara, yang terkadang menyebabkan sebagian air menguap. Proses evaporasi ini menyerap panas dari udara sekitarnya, sehingga tetesan hujan menjadi lebih dingin saat mencapai permukaan.

ADVERTISEMENT

Selain itu, udara yang dilalui oleh hujan sering kali memiliki kelembapan relatif yang tidak mencapai 100%. Dalam kondisi ini, tetesan air kehilangan panas untuk berubah menjadi uap, yang membuat udara di sekitarnya semakin terasa dingin. Hasilnya, udara yang bersentuhan dengan tetesan hujan mengalami penurunan suhu yang signifikan.

2. Peningkatan Kelembapan Udara

Hujan meningkatkan kelembapan udara secara signifikan. Ketika air dari tetesan hujan menguap atau menyerap panas dari permukaan tanah dan tumbuhan, kandungan uap air di udara bertambah.

Udara lembap kurang efektif dalam menyimpan panas dibandingkan udara kering. Hal ini karena molekul air lebih padat dan memiliki kapasitas panas spesifik yang tinggi, sehingga lebih lambat untuk memanas dan mudah mendinginkan lingkungan sekitarnya.

Kelembapan udara juga menurunkan kemampuan tubuh manusia untuk mempertahankan panas. Dalam udara kering, panas tubuh terlindungi oleh lapisan udara hangat yang terperangkap di dekat kulit. Namun, pada udara lembap, lapisan ini tergantikan oleh udara lembap dingin yang lebih cepat menyerap panas dari tubuh, menyebabkan rasa dingin yang lebih intens.

3. Penyerapan Panas oleh Air

Air memiliki kapasitas panas spesifik yang tinggi, artinya memerlukan lebih banyak energi untuk memanas dibandingkan udara. Ketika tetesan hujan mengenai permukaan, baik tanah, tubuh, maupun benda lain, air tersebut menyerap panas dari objek yang disentuh untuk meningkatkan suhunya. Proses ini menarik panas dari objek tersebut, sehingga suhunya menurun.

Hal ini juga berlaku pada pakaian atau tubuh yang terkena hujan. Air yang menempel pada permukaan tubuh atau pakaian akan terus menarik panas dari kulit untuk menghangatkan dirinya. Akibatnya, tubuh kehilangan panas lebih cepat, dan suhu sekitar terasa lebih dingin dibandingkan kondisi tanpa hujan.

4. Konduksi dan Konveksi Udara

Saat hujan, udara dingin dari lapisan atmosfer atas terbawa ke permukaan oleh tetesan hujan yang jatuh. Udara dingin ini lebih padat dan cenderung bergerak turun, menggantikan udara hangat di permukaan. Proses ini menciptakan sirkulasi udara dingin yang mempercepat perpindahan panas dari tubuh ke lingkungan melalui konveksi.

Selain itu, hujan sering kali disertai dengan angin, yang memperparah efek pendinginan. Angin yang bertiup kencang membawa lapisan udara hangat dari sekitar tubuh dan menggantinya dengan udara dingin yang terus-menerus bergerak. Kombinasi angin dan hujan mempercepat kehilangan panas tubuh, membuat suhu udara terasa jauh lebih dingin daripada suhu sebenarnya.

5. Efek Pendinginan oleh Evaporasi

Proses penguapan air dari tetesan hujan, permukaan tanah, atau bahkan pakaian, menyerap energi panas dari udara sekitarnya. Evaporasi adalah proses yang membutuhkan panas laten untuk mengubah air menjadi uap, dan energi ini diambil dari lingkungan. Akibatnya, udara di sekitar lokasi penguapan menjadi lebih dingin.

Meskipun tubuh tidak berkeringat dalam kondisi dingin, kelembapan udara yang tinggi dapat menempel pada kulit atau pakaian. Air ini juga akan menguap dan menyerap panas dari kulit, menciptakan sensasi dingin yang menyerupai efek pendinginan oleh keringat ketika cuaca panas. Proses ini semakin membuat kita merasakan suhu udara dingin saat hujan, terutama jika tubuh terus-menerus terpapar udara lembap.

Cara Menghangatkan Diri Saat Hujan

Karena suhu udara menjadi dingin saat hujan, penting bagi kita untuk menjaga tubuh agar tetap hangat. Dirangkum dari WebMD, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa kita lakukan.

1. Gunakan Pakaian Berlapis

Memakai pakaian berlapis adalah cara efektif untuk menjaga tubuh tetap hangat. Mulailah dengan lapisan dalam seperti kaos thermal yang dapat menyerap keringat, lalu tambahkan lapisan tengah seperti sweater atau jaket berbahan wol yang dapat menahan panas.

Lapisan luar bisa berupa jaket tahan angin atau hujan untuk melindungi dari udara dingin dan kelembapan. Teknik ini membantu menciptakan insulasi udara di antara lapisan pakaian, sehingga menjaga suhu tubuh lebih stabil.

2. Konsumsi Makanan dan Minuman Hangat

Mengonsumsi makanan hangat seperti sup, bubur, atau teh panas dapat membantu meningkatkan suhu tubuh. Makanan hangat bekerja dengan cara menghangatkan sistem pencernaan dan memberikan energi yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan panas.

Pilihlah makanan kaya kalori sehat, seperti kacang-kacangan atau ubi, karena tubuh membakar kalori untuk menjaga suhu tubuh. Hindari makanan yang terlalu dingin selama cuaca hujan untuk menjaga tubuh tetap hangat dari dalam.

3. Gunakan Kaos Kaki dan Alas Kaki yang Tepat

Kaki yang hangat membantu menjaga suhu tubuh secara keseluruhan. Gunakan kaos kaki berbahan wol atau katun tebal yang dapat menahan panas tubuh.

Pastikan alas kaki tahan air, terutama saat cuaca hujan, untuk menghindari kaki basah yang membuat tubuh terasa lebih dingin. Pilih sepatu atau sandal yang memiliki lapisan anti-licin untuk menjaga kenyamanan dan keamanan saat berjalan di area basah.

4. Aktif Bergerak

Beraktivitas fisik seperti jalan santai, peregangan ringan, atau berolahraga di dalam ruangan dapat meningkatkan suhu tubuh secara alami. Gerakan tubuh membantu melancarkan aliran darah dan menghasilkan panas dari otot yang bekerja.

Aktivitas sederhana seperti melakukan pekerjaan rumah atau latihan ringan selama 10-15 menit sudah cukup untuk membuat tubuh terasa lebih hangat. Hindari duduk diam terlalu lama karena tubuh akan lebih cepat kehilangan panas dalam kondisi tidak bergerak.

Jadi, itulah beberapa alasan mengapa udara menjadi lebih dingin ketika hujan dan tips menjaga tubuh tetap hangat. Semoga bermanfaat!




(par/par)